Buat santri - santri API ASRI ne ada sebuah tulisan yang sangat menarik
sekali yang ditulis oleh Agung Saputra (Santri PP. Al Hikmah 2),mari
kitajadikan motivasi supaya semangat tinggal di pesantren tercinta kita
ini.Yukk,,baca bersama - sama . . !!!
Hijrah itu apa sih…?
Ada beberapa makna hijrah.
Pertama, hijrah adalah perpindahan Nabi Muhammad SAW bersama para
sahabatnya dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (penaklukan
Mekkah) untuk menghindari penindasan orang-orang kafir Mekkah yang tak
ada hentinya. Hijrah inilah yang dimaksud hadits Nabi SAW:
لاَهِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ
” Tak ada hijrah lagi setelah penaklukan (Mekkah)”.
Kedua, hijrah berarti berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk
suatu tujuan tertentu (biasanya untuk ingin memperoleh sesuatu atau
keadaan yang lebih baik). Hijrah inilah yang dimaksud ayat ke-41 surat
An-Nahl:
وَالَّذِ يْنَ هَاجَرُوْافىِ اللهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظَلَمُوْا
لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً…. (الأيه)
“Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka didzolimi, pasti
kami akan memberikan tempat yang baik untuk mereka di dunia”.
Ketiga, hijrah artinya merubah atau mengganti suatu keadaan yang tidak
baik menjadi keadaan yang lebih baik. Hijrah inilah yang dimaksud dalam
surat An-Nisa ayat 89:
فَلاَ تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ اَوْلِياءَ حَتَّى يُهَاجِرُوْا فِى سَبِيْلِ
اللهِ….(الأيه)
“Janganlah kamu jadikan diantara mereka ( orang-orang kafir ) sebagai
teman-temanmu sebelum mereka berganti pada jalan Allah SWT ( sebelum
masuk Islam )”.
Terus hijrahnya santri bagaimana? Apakah perpindahan mereka dari rumah
ke pondok disebut hijrah?
Sebelum membahas hijrah santri, ada beberapa ayat Allah SWT yang perlu
diketahui terlebih dahulu, diantaranya:
1. “Maka orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang
disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang terbunuh pasti akan Aku
hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai pahala dari
Allah SWT. Dan disisi Allah SWT ada pahala yang baik”. ( Al-Imran : 195
).
2. ” Dan orang yang berhijrah karena Allah SWT setelah mereka didzalimi,
pasti kami akan memberikan tempat yang baik untuk mereka didunia”. (
An-Nahl:41).
3. “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah
SWT dengan harta dan jiwa mereka itu derajatnya lebih tinggi di sisi
Allah SWT mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan” ( At-
Taubah:20 ).
Berdasarkan ayat-ayat Allah diatas, hijrah selalu disebut berdampingan
dengan kepayahan, cobaan dan jihad fi sabilillah dengan menginfakkan
harta yang pada dasarnya merupakan titipan Allah SWT, mencurahkan tenaga
yang telah diberikannya, dan meluangkan waktu untuk kepentingan agama.
Oleh karena itu, tidak semua santri mendapatkan pahala hijrah yang
dijanjikan Allah SWT berupa surga, ampunan, maaf, rahmat, perlindungan
dan tambahan kenikmatan. Mereka itulah yang dipondok hanya makan, tidur,
melakukan gerakan sholat tapi tidak sholat, berangkat sekolah tapi
tidak belajar. Adapun santri yang ingin mendapat predikat “muhajir”
(orang yang hijrah) yang termasuk golongan orang-orang yang dijanjikan
pahala-pahala diatas, harus memenuhi beberapa ketentuan, diantaranya :
1. Perpindahan mereka dari rumah ke pondok harus dengan niat yang ikhlas
karena Allah SWT, bukan sekedar pindah tempat tidur, tempat makan dan
tempat mandi. Hal ini berdasarkan ayat :
والذين هاجرو فى الله… (الأيه)
“Dan orang-orang yang hijrah karena Allah SWT“.
2. Perpindahan tersebut harus berbarengan dengan jihad fi sabilillah,
sedangkan jihadnya santri di pondok yaitu dengan rajin dan tekun
belajar, berlatih mengamalkan apa yang dipelajari atau diketahui dan
berlatih menjauhi larangan syari’at, seperti melihat orang yang bukan
makhrom, makan tanpa bayar, ghozob, dll. Hal ini berdasarkan ayat :
والذين أمنوا وهاجرو وجاهدوا…(الأيه)
“Dan orang-orang yang beriman dan hijrah serta berjihad”.
3. Harus sabar dalam menghadapi segala cobaan yang menghadang. Santri
yang tetap sabar demi menegakkan misi Islam yang mulia akan diberi
hadiah oleh Allah berupa firdaus yang terdengar percikan air sungai yang
mengalir dibawahnya. Insya Allah, merekalah yang tetap semangat belajar
walau langit runtuh dan gudig mulai tumbuh, merekalah yang tak memaksa
izin pulang walau bumi terbelah dan gudig mulai parah, merekalah yang
tetap tabah walau badai menghadang dan gudig mulai matang, sabar, tabah
dan menerima sampai langitpun cerah dan gudig mulai pecah, sampai sang
surya mulai menyingsing dan gudigpun menjadi kering, sampai sang
rembulan menggantikan matahari yang panas dan gudigpun mulai lenyap
tanpa bekas. Hal ini berdasarkan ayat :
ثم ان ربك للذين هاجروا من بعدما فتنوا ثم جاهدوا وصبروا…(الأيه)
“Kemudian tuhan-MU (menjadi pelindung) bagi orang yang hijrah setelah
menderita cobaan, lalu mereka berjihad dan bersabar” ( An-Nahl:110).
Sumber : Majalah Pondok ” El Waha” Edisi VI
Senin, 09 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar